Kamis, 05 April 2012

PERUBAHAN ORGANISASI


Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya.Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan.
Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan timbulnya  kesenjangan di dalam organisasi .
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi stagnan, apabila terjadi gangguan sistgem organisasi yang tidak ditangani secara serius oleh kolektif. Sebenarnya banyak factor yang menyebabkan stagnansi. Namun yang paling gencar terjadi ada dua yaitu, ketidak sesuaian itu sendiri dan munculnya satu kejadian atau satu system yang tidak diduga sebelumnya. Contohnya, apabila sebuah perusahaan mengalami kenaikan saham pada suatu periode hal itu tidak lepas dari rancangan POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) yang mapan. Apabila perencanaan sebuah organisasi mapan, namun kontrolingnya lemah, maka kenaikan saham akan terjadi kalau ada keberuntungan saja.

Mengelola perubahahan organisasi
Perubahan struktural
            Jenis perubahan yang dicoba diciptakan oleh menajemen bervariasi jenis perubahan bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Pada tingkat individual,manajer mencoba mempengaruhi perilaku pegawai, pelatih,sosialisasi merupakan contoh strategi perubahan yang digunakan organisasi jika tujuan dari perubahan adalah individu itu sendiri.
            Begitu juga manajemen dapat menggunakan intervensi seperti pelatihan kesensitifan,umpan balik survei dan konsultasi prosesjika tujuannya adalah mengubah perilaku kelompok,perubahan individual dan kelompok secara yang secara khas dipelajari dalam kursu-kursus perilaku organisasi
            Perubahan struktural berfokus pada teknik-teknik yang mempunyai dampak terhadap struktural organisasi. Ini berarti akan meninjau pola wewenag yang berubah ,akses terhadap informasi,teknologo dsb.
            Tentu saja dihindarinya pertimbangan mengenai perubahan perilaku bukan berarti bahwa kita mengesampingkan arti pentingnya perubahan itu. Manajer dapat dan harus menggunakan teknik perilaku untuk mengadakan perubahan dismping teknik-teknik struktural “kedua teknik itu merupakan  alat bantu  untuk mengelola perubahan tetapi kita hanya memusatkan pada sisi strukturalnya
Perkembangan Organisasi
Istilah perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk sebuah perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan organisasi secara umum. Perkembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring – jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi interen mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu organisasi mereka dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar. Artinya, perkembangan organisasi tidak dapat disaklekan difinisinya, disatu konsepkan, tetapi lebih pada istilalah yang pas untuk mengarahkan suatu bentuk aktivitas dalam mengelola perubahan dalam organisasi. Untuk mewujudkan perkembangan organisasi, dibutuhkan pengelolaan yang sistematik.

Hambatan Dalam Perubahan.  
Pernyataan di atas dikeluarkan oleh W.W  Bhurkee dalam bukunya Organization Development: Principle and Practice organisasi pada dasarnya mengalami hambatan dalam perubahan apabila
1.Kurang Pengalaman Acapkali dalam melakukan pekerjaan karyawan yang pertama kali memulai kerja mengalami gugup pada saat awal – awal. Dengan alasan tersebut, banyak lapanngan pekerjaan yang mensyaratkan pelamarnya berpengalaman.Secara teori, orang yang berpengalaman akan lebih mudah dan lancer dalam pekerjaannya.Namun kekurang pengalaman itu justru menjadi hambatan untuk menciptakan organizational development. Sebab, dalam proses menuju perkembangan biasanya akan ditemukan hal – hal yang baru
2. Terpaku Pada Kesalahan
 Artinya, ketika perusahaan melakukan evaluasi, biasanya muncul statmen -statmen yang menyatakan kekurangan – kekurangan yang terjadi. Apa bila kita hanya terpaku pada kesalahan – kesalahan tersebut, hal itu akan menghambat untuk melakkukan planning untuk mengembagkan dan membangun organisasi
Merubah Proses
Ketika habatan daspat dilalui, bukan berarti hambatan akan hilang secara keseluruhan. Yang bisa kita lakukan adalah mereduksi hambatan itu sendiri untuk merubah dan dapat dipahami dengan mempertimbangkan kompleksitas yang ada dalam merubah proses.
K.Lewin dalam bukunya yang berjudul Field Theory in Social Science menyatakan bahwa merubah proses menuju sukses adalah merubah usaha untuk menangani tekanan dari ham batan individual dan konformasi kelompok yang dikenal dengan istilah unfreezing dan menstabilkan change intervention dengan menyeimbangkan manajemen dan mengelola kekuatan yang dikenal dengan istilah refreezing. Hal itu berarti bahwa unfreezing dilakukan untuk menanggulangi status quo, dan melakukan gerakan ke wilayah ide baru dan refreezing perubahan yang baru dan menjadikannya permanent.
Dalam unfreezing, satus quo dikenal dengan tiga metode alternatif, yaitu driving force (mendorong dan menguatkan daya secara langsung) dan restraining force (mendorong dan menguatkan daya secara tidak langsung).

Ada enam cara yang bisa digunakan dalam perubahan proses, yaitu :
a.    pendidikan dan komunikasi
b.    pertisipasi
c.    fasilitas dan dukungan
d.    negoisasi
e.    manipulasi dan kooptasi
f.    coercion (paksaan)

Nilai dan Objektifitas
Dalam perubahan organisasi, secara moril dibutuhkan perspektif yang mengarah kepada objektifitas, diantaranya adalah sebagai berikut :
- peka terhadap orang lain
- motivasi
- keadilan
- konfrontasi
- patisipasi

Program Berkelanjutan
Dalam operasional organisasi, perlu dilakukan program-program yang dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai suatu hal yang wajib dilakukan di samping kegiatan-kegiatan yang bersifat sementara. Karena pada dasarnya organisasi yang mengalami perubahan menuju progresifitas berkelanjutan siaga dengan banyak probablitas.
Khususnya ketika melakukan unfreezing, movement dan unfreezing dari sebuah rencana perubahan yang dielaborasi ketika diorientasikan pada suatu maksud tertentu. Lebih spesifik nya kepada praktisi dan konsultan. Proses-proses yang bisa dilakukan adalah :
  1. Entry (kontrak antara konsultan dan klain atau manajer)
  2. Kontrak
  3. Diagnosis
  4. Umpak balik
  5. Rencana perubahan
  6. Intervensi
  7. Evaluasi
Yang paling penting adalah evaluasi. Ketika melakukan evaluasi kita perlu melakukannya dengan cara yang dapat mengoptimalkan “brainstorming” evaluasi itu sendiri.

Tidak ada komentar: