Senin, 09 April 2012

LINGKUNGAN LUAR NEGERI (KEKUATAN BUDAYA)

BAB II
PEMBAHASAN
Meskipun terdapat hampir sama banyaknya jumlah definisi mengenai kebudayaan dengan jumlah antropolog, sebagian besar ahli antropologi memandang kebudayaan sebagai keseluruhan kepercayaan, aturan , tekhnik, lembaga, dan artefak ciptaan manusia yang mencirikan populasi manusia. Dengan perkataan lain, kebudayaan terdiri atas pola-pola yang dipelajari mengenai perilaku yang umum bagi anggota dari masyarakat tertentu, yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok orang tertentu. Kebanyakan antropolog juga sepakat bahwa:
1.      Budaya dipelajari, bukan pembawaan sejak lahir.
2.      Berbagi aspek budaya saling berhubungan.
3.      Kebudayaan adalah berbagi.
4.      Kebudayaan menentukan batas-batas dari kelompok berbeda
Budaya mempengaruhi semua fungsi bisnis
1.Pemasaran
Dalam pemasaran misalnya beraneka sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk menggunakan bauran pemasaran yang sama di semua pasar. Contoh: meskipun untuk memperoleh pengetahuan mengenai budaya jepang memakan waktu dan mahal, ternyata P&G adalah perusahaan yang belajar dengan baik. Baru pada tahun 1995, delapan tahun setelah kesulitan yang dihadapinya dengan deterjen cheer, perusahaan itu kembali memasuki pasar sabun yang sepenuhnya dikendalikan oleh dua produk konsumen jepang yang kuat yaitu kao dan Lion corporation. Hanya dalam waktu dua tahun kemudian.
Pada tahun 1992, ketika kantor pusat perusahaan mengatakan kepada cabangnya di jepang guna mencari pasar-pasar baru untuk mencari produk-produk perusahaan yang kuat di belahan lain dunia, P&G jepang mengirimkan para peneliti untuk mempelajari kebiasaan mencuci piring orang jepang . mereka menemukan bahwa ibu-ibu rumah tangga di jepangmenggunakan lebih banyak deterjen daripada yang sebenarnya diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa para konsumen menginginkan sabun yang lebih kuat, yang diciptakan laboratorium sabun P&G. Pesan pemasaranya sederhana: sedikit joy membersihkan lebih baik namun lembut di tangan. Pesan ini mengena. Kata seorang ibu rumah tangga jepang yang melihat iklan percobaan itu, segera pergi untuk membeli satu botol, “lemak di produk Tupperware merupakan hal yang sulit dihilangkan. Saya harus mencobanya. “
2. Manajemen sumber daya manusia
Budaya nasional juga merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para manajer. Di Amerika Serikat, hasil umumnya merupakan criteria bagi pemilihan dan promosi para eksekutif. Tetapi di inggris seorang manajer Amerika mengeluh karena orang-orang yang dipromosikan dengan mempertimbangkan sekolah yang telah dihadirinya dan latar belakang keluatga mereka. Namun bukan karena keberhasilanya.
Budaya nasional juga merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para manajer. Di amerika serikat, hasil umumnya merupakan kriteria bagi pemilihan dan promosi para eksekutif. Tetapi di inggris, seorang manajer amerika serikat mengeluh karena orang-orang dipromosikan dengan mempertimbangkan sekolah yang telah dihadirinya dan latar belakang keluarga mereka, namun bukan karena keberhasilanya. Ikatan almamater juga penting di prancis.
3.      Produksi dan keuangan
Permasalahan personalia muncul akibat perbedaan dari perbedaan sikap terhadap penguasa, yang merupakan variable sosiokultural antar lain. Para manajer produksi menemukan bahwa sikap terhadap perubahan dapat berpengaruh serius terhadap penerimaan metode produksi baru.komponen-komponan sosiokultural, tentunya jelas bahwa untuk berhasil dalam hubungan mereka dengan orang-orang di Negara lain, para pelaku bisnis internasional harus menjadi murid budaya, mereka harus menjadi murid factual, yang relatif mudah diperoleh, tetapi mereka juga harus sensitif terhadap perbedaan-perbedaan budaya, dan hal ini lebih sulit. Sebagaimana dilihat merekomendasikan agar menghabiskan seumur hidup di suatu Negara, atau jika tidak demikian, menjalani program ekstensif untuk mempelajari apa kebudayaan internasional bahkan tidak memiliki kesempatan untuk orientasi wilayah. Namun mereka dapt mengambil langkah pertama yang penting dengan menyadari bahwa ada budaya lain.
            Konsep budaya adalah sedemikian luasnya sehingga para ahli etnologi (antropologi budaya) sekalipun telah membaginya menjadi berbagai topik untuk memudahkan studinya. Daftar topik yang semacam itu akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai apa budaya itu dan juga bisa berfungsi sebagai pedoman bagi para manajer internasional ketika mereka menganalisis permasalahan khusus dari sudut pandang sosiokultural.
Para ahli sangat bervariasi mengenai apa yang mereka anggap sebagai komponen budaya, tetapi daftar berikut ini mewakilli pemikiran terhadap budaya adalah:
1.      Estetika
Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya, dan selera yang baik, serta diungkapkan dalam seni, drama, music, cerita rakyat dan tari-tarian.
a.       Seni. Yang sangat menarik bagi para pelaku bisnis internasional adalah aspek-aspek formal dari seni, warna dan bentuk karena arti-arti simbolis yang dimilikinya.
b.      Musik dan cerita rakyat. Iklan-iklan music pada umunya popular di seluruh dunia. Tetapi, para agen pemasaran harus mengetahui jenis music yang disukai tiap-tiap pasar. Mereka yang ingin membaurkan dirinya dalam suatu budaya menganggapnya bermanfaat untuk mempelajari cerita rakyat, yang dapat mengungkapkan banyak hal mengenai cara hidup suatu masyarakat.
2.      Sikap dan kepercayaan.
 Setiap budaya memiliki seperangkat sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hampir seluruh aspek dari perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban kepada masyarakat dan individu-individunya. Ini termasuk sikap terhadap waktu, terhadap pencapaian dan pekerjaan, serta terhadap perubahan.
a.       Sikap terhadap waktu. Karakteristik cultural ini barangakali menimbulkan lebih banyak persoalan adaptasi. Bagi orang amerika di luar negeri dibandingkan dengan yang lainya. Waktu adalah penting di amerika serikat. Jika kita harus menunggu melebihi jam yang telah dijanjikan untuk menemui seseorang, dapat diasumsikan bahwa orang ini tidak menganggap pertemuan itu penting.
b.      Sikap terhadap pencapaian dan pekerjaan. Orang jerman menempatkan bersenang sebagai yang pertama dan bekerja sebagai yang kedua, dan hal itu adalah sebaliknya jika di amerika serikat. Di Negara-negara industri tren yang sebaliknya dilihat setelah mencapai puncaknya pada 43,3 jam per minggu di tahun 1994, rata-rata per minggu untuk para pekerja produksi AS jatuh menjadi 42,6 jam di tahun 1996. rata-rata tahun 1996 untuk jerman dan prancis masing-masing adalah 39,0 dan 38,3 jam bahkan rata-rata mingguan jepang yang mencapai 43 jam di tahun 1988, turun menjadi 39,5 jam pada tahun 1996. faktanya, pada tahun 2001, banyak pekerja jepang yang bekerja hampir 25 jam lebih sedikit dibandingkan dengan rekan-rekanya di tahun 1988.
c.       Sikap terhadap perubahan . perusahaan amerika, yang terbiasa dengan penerimaan yang cepat dari orang amerika akan sesuatu yang baru, sering kali heran sesuatu yang baru tidak membawa semacam keajaiban di pasar, di mana sesuatu yang telah dicoba  dan dibuktikan lebih disukai daripada yang tidak dikenal. Orang-orang eropa sangat gemar mengingatkan orang amerika bahwa Amerika adalah Negara muda yang kekurangan tradisi. Ide baru. Tetapi tidak disangkal lagi, perusahaan internasional adalah agen perubahan, dan karyawan mereka harus mampu mengatasi penolakan terhadap perubahan tersebut. Dengan perkataan lain, semakinkonsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman masyarakat , maka semakin cepat ide akan diadopsi.
3.      Agama
Suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas banyak dari sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Suatu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar dari beberapa agama besar akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai mengapa sikap orang bervariasi dari suatu Negara ke Negara lain.
a. Etika kerja.
Baru saja telah disebutkan perbedaan-perbedaan yang menonjol dalam sikap terhadap pekerjaan dan pencapaian. Orang-orang eropa dan amerika pada umumnya memandang pekerjaan sebagai kebijakan moral dan melihat pengangguran sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan . pandangan ini sebagaian muncul dari etika kerja protestan seperti yang dinyatakan oleh luther dan calvin, yang percaya bahwa tugas orang-orang kristen untuk memuliakn tuhan dengan bekerja keras dan berhemat.
Di negara Asia, dimana konfusianisme adalah kuat, sikap yang sama terhadap pekerjaan disebut sebagai etika kerja konfusius, etika kerja Islam yang umum di Timur tengah dan di jepang, itu disebut etika kerja shinto yang merupakan agama utama bangsa tersebut.


b. agama-agama Asia
            Orang orang dari dunia barat akan menghadapi pengertian yang sangat berbeda tentang Tuhan, masyarakat dan realitas di dalam agama-agama Asia. Dalam tradisi Yahudi kristen, dunia ini adalah nyata dan penting karena diciptakan oleh Tuhan. Manusia adalah sama pentingnya, demikian pula waktu, karena waktu dimulai dengan penciptaan Tuhan dan akan berakhir ketika kehendaknya telah terpenuhi. Dalam hal ini adalah persebaran agama-agama di sunia
·         Hinduisme: India, bangladesh dan pakistan
·         Budhisme : india, bhutan, myanmar, tibet dan Thailand
·         Jainisme : Bhutan dan india
·         Sikh : India
·         Konfusiunisme : Tiongkok
·         Shintoisme : Jepang
·                                 Islam :Timur tengah, indonesia dan belahan Afrika utara
·                                 Kristen : belahan Eropa, Amerika dan Australia.
4.      Budaya material
Kebudayaan material merujuk kepada semua objek buatan manusia dan berkaitan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi)
a.       Teknologi. Teknologi dari suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan, yang diterapkan oleh masyarakat tersebut dan diarahkan kepada pencapaian tujuan –tujuan ekonomi dan budaya. Teknologi ada dalam berbagai bentuk di setiap organisasi budaya. Teknologi adalah signifikan dalam upaya dari negar-negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan merupakan factor vital dalam strategi persaingan perusahaan multinasional. Keunggulan teknologi tentunya merupakan tujuan kebanyakan perusahaan, tetapi teknologi terutama penting bagi perusahaan internasional karena.
·         Keunggulan teknologi memungkinkan suatu perusahaan untuk menjadi kompetitif atau memegang kepemimpinan di dalam pasar dunia.
·         Keunggulan teknologi dapat dijual dengan lisensi dan kontrak manajemen atau dapat dilembagakan dalam produk-produk perusahaan.
·         Keunggulan teknologi dapat memberikan kepada perusahaan kepercayaan untuk memasuki pasar luar negeri.
·         Keunggulan teknologi memunginkan perusahaan untuk memperoleh syarat-syarat investasi luar negeri yang lebih baik dari biasanya karena pemerintah tuan rumah menginginkan teknologi yang hanya dimilik perusahaan itu.
·         Keunggulan teknologi dapat memungkinkan suatu perusahaan dengan posisi ekuitas minoritas untuk mengendalikan usaha patungan dan menganggapnya sebagai pasar yang telah dikuasai untuk input setengah jadi yang dproduksi olehnya.
·         Keunggulan teknologi dapat mengubah pembagian kerja internasional .
·         Keunggulan teknologi menyebabkan perusahaan-perusahaan besar membentuk aliansi kompetitif di mana tiap-tiap mitra berbagi teknologi serta biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi.
b.      Aspek-aspek budaya dari teknologi. Aspek-aspek budaya dari teknologi tentunya penting bagi para manajer internasional, karena berbagai metode produksi dan produk baru sering kali mengharuskan orang untuk mengubah kepercayaan dan pandangan hidupnya.
c.       Dualisme teknolgi. Dualisme teknologi adalah fitur menonjol pada banyak negara berkembang. Di negara yang sama, suatu sektor industri mungkin maju secara teknologi dengan produktifitas yang tinggi; sementara tekhnik-tekhnik produksi di sektor yang lain mungkin kuno dan padat karya. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh desakan pemerintah tuan rumah agar investor asing hanya mengimpor mesin-mesin yang paling modern daripada mengimpor peralatan bekas yang mungkin dapat digunakan.
d.      Teknologi tepat guna. Daripada memilih salah satu diantara proses padat karya dan modal, banyak pakar di pembangunan ekonomi merekomendasikan teknologi tepat guna, yang dapat berupa teknologi padat karya, teknologi menengah atau teknologi padat modal. Idenya adalah memilih karya, teknologi menengah atau teknologi padat modal.
e.       GNI tinggi- tingkat teknologi tinggi. Perbedaan dalam tingkat teknologi antar negara digunakan sebagai dasar  untuk menilai apakah negara tersebut maju atau berkembang .
\
5.      Pendidikan
Meskipun pendidikan dalam arti yang paling luas dapat dianggap sebagai bagian dari proses belajar yang memperlengkapi seorang individu untuk mengambil perananya di dalam masyarakat dewasa, hampir setiap orang menyamakan pendidikan dengan sekolah formal.
a.       Ukuran pendidikan. Perusahaan yang bermaksud melakukan investasi di luar negeri tidak mempunyai indicator-indikator mengenai tingkat pendidikan dari penduduk suatu Negara kecuali ukuran biasa untuk pendidikan formal : tingkat melek huruf, jenis sekolah, jumlah sekolah dan muridnya, serta mungkin juga jumlah pengeluaran per kapita untuk pendidikan. Data yang semacam itu merendakan ukuran dari kelompok yang terlatih secara kejuruan di banyak Negara, dimana orang mempelajari perdagangan melalui magang yang dimulai pada usia yang sangat dini.
b.      Bauran pendidikan. Hingga tahun 1970-an, ada perasaan bahwa para manajer dilahirkan dan bukan dibuat, dan bahwa mereka hanya dapat dilatih dsambil bekerja. Dengan demikian permintaan akan pendidikan bisnis formal sedikit jumlahnya. Tetapi, gabungan dari berbagai factor telah menyebabkan berkembangnya sekolah-sekolah bisnis di eropa yang polanya meniru eropa. Ketika Negara berkembang menjadi Negara industri, terdapat persaingan yang lebih tinggi di pasar, dan peluang-peluang kerja untuk insinyur dan lulusan bisnis sekolah meningkat. Tidak hanya perusahaan multinasional yang merekrut karyawan demikian, tetapi juga perusahaan-perusahaan local melakukanya ketika mereka menyadari bahwa persainag baru memaksa mereka untuk meningkatkan efesiensi operasionalnya.
c.       Brain Drain. Hampir semua Negara berkembang yakin bahwa pembangunan ekonomi tidak mungkin dilaksanakan tanpa pengembangan sumber daya manusia, dan selama dua dekade terakhir khususnya, pemerintah mungkin telah melakukan investasi berlebihan pada pendidikan tinggi dalam hubungan dengan permintaan akan mahasiswa. Hasilnya adalah meningkatnya pengangguran diantara orang-orang terdidik, dimana hal ini telah menyebabkan terjadinya braindrain yaitu migrasi para professional ke Negara industri.
6.      Bahasa
Perbedaan budaya yang paling kelihatan bagi para pendatang baru dalam bisnis internasional adalah cara berkomunikasi. Perbedaan dalam bahasa percakapan sudah dapat dilihat, dan setelah berada beberapa saat dalam budaya baru itu, menjadi jelaslah bahwa ada juga variasi dalam bahasa yang tidak diucapakan.
a. Bahasa menggambarkan budaya. Bahasa percakapan memisahkan budaya persis seperti hambatan-hambatan fisik. Faktanya tidak ada yang menyamai bahasa percakapan untuk membedakan suatu budaya dari budaya lain.
b. Bahasa asing. Ketika ada banyak bahasa percakapan di dalam suatu negara, satu bahasa asing biasanya berlaku sebagai kendaraan utama untuk berkomunikasi lintas budaya.
c. Bahasa inggris, bahasa penghubung bisnis. Ketika seorang pelaku bisnis berkebangsaan swedia berbicara dengan seorang pebisnis jepang. Percakapan tersebut umumnya menggunakan bahasa inggris. Penggunaan bahasa inggris sebagi lingua franca bisnis telah berkembang begitu cepat di eropa sehingga lebih dari setengah orang dewasa di eropa dapat berbicara dalam bahasa inggris.
d.  Harus berbicara dalam bahasa lokal. Meskipun semakin banyak para pelaku bisnis bicara dalam bahasa inggris, ketika mereka membeli, mereka memaksa untuk melakukan bisnis dalam bahasa mereka sendiri. Penjual yang dapat melakukan ini memiliki kelebihan dalam persaingan.
e. Memakai terjemahan kembali. Untuk menghindari kesalahan dalam penerjemahan, agen pemasaran yang berpengalaman akan lebih menyukai apa yang sebenarnya merupakan penerjemahan kembali. Yang pertama dibuat oleh orang pribumi yang menguasai dua bahasa. Kemudian hasilnya diterjehmakan orang asing yang menguasai dua bahasa tersebut.
f. Bahasa pemeberian hadiah . pemberiani hadiah adalah aspek penting dalam kehidupan setiap pelaku bisnis, baik di negaranya maupun di luar negeri. Hiburan di luar jam kantor dan saling bertukar cinderamata merupakan bagian dari proses untuk berkenalan dengan lebih baik. Kendati demikian, etika atau bahasa pemberian hadiah bervariasi antar budaya sama seperti bahasa percakapan yang digunakan. Dan meskipun biasanya orang asing akan dimaafkan karena tidak mengetahui bahasa tersebut, tentunya mereka dan hadiah-hadiah mereka akan diterima lebih baik apabila mereka mengikuti kebiasaan setempat.
·         Hadiah-hadiah yang dapat diterima : orang jepang menggunakan pemberian cinderamata untuk menyampaikan perhatian dan tenggang rasa kepada penerima yang telah beberapa waktu member rasa percaya dan keyakinan kepada sang pemberi
·         Hadiah berbentuk suap. Skandal-skandal pembayaran yang dipermasalahkan oleh pers dengan membeberkan praktik pemberian hadiah yang sanagat mahal maupun uang kepada para pejabat pemerintah yang posisinya bagus sebagai imbalan atas kebaikan khusus seperti pesanan besar dan proteksi.
7.      Organisasi kemasyarakatan
Setiap masyarakat memiliki suatu struktur atau organisasi yang pengaturan hubungan yang terpola, yang mendefinisikan dan mengatur cara dengan mana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain. Para antropolog pada umumnya mempelajari aspek budaya penting ini dengan membaginya menjadi dua golongan kelembagaan: yang berdasarkan pertalian keluarga dan yang berdasarkan asosiasi bebas dari individu-individu.
8.      karakteristik hukum.
Setiap perusahaan jika masuk kedalam sebuah kebudayaan di tiap negara pasti akan bersangkutan dalam suatu hukum yang ada dalam negara tersebut baik dalam hukum bisnis, dagang maupun perniagaan.
9.      Struktur politik
Dalam negar struktur politik termasik dari faktor kebudayaan yang turut diperhitungkan sebab ilmu politik adalah ilmu yang dapt menghubungkan ke suatu proses ke pemerintahan baik otonomi dari tiap negara.

Untuk membantu para manajer yang memahami banyak budaya nasional di mana perusahaan beroperasi, Geert hofstede, seorang ahli psikolog swedia mewancarai ribuan karyawan di 67 negara. Ia menemukan bahwa perbedaan-perbedaan dalam jawaban mereka terhadap 32 pernyataan dapat didasarkan atas 4 dimensi nilai yaitu

1.      Individualisme versus kolektifisme
Menurut Hofstede, orang-orang di dalam budaya kolektifstik menjadi bagian dari kelompok-kelompok yang menjaga loyalitas, sementara orang-orang di dalam budaya individiualistik hanya diharapkan mengurus diri mereka dan keluarga dekat mereka. Oleh karena itu organisasi-organisasi yang beroperasi di dalam budaya kolektifistik lebih besar kemungkinanya untuk mengandalkan pengambilan keputusan kelompok daripada mereka yang daloam budaya individualistic yang penekananya ada pada pengambilan keputusan tersebut.
2.      Jarak kekuasaan besar versus kecil
Jarak kekuasaan adalah sejauh dimana para anggota masyarakat menerima distribusi masyarakat  yang tidak merata diantara individu-individu. Dalam masyarakat yang jarak kekuasaanya besar, para karyawan percaya bahwa penyelia mereka benar meskipun mereka salah. Dan dengan demikian para karyawan tidak mengambil prakarsa dalam pengambilan keputusan-keputusan yang tidak rutin.
3.      Penghindaran ketidakpastian yang kuat versus yang lemah
Ini adalah tingkat dimana anggota masyarakat merasa terancam oleh ambiguitas dan menolak mengambil resiko. Para karyawan. Didalam budaya menghindari resiko yang tinggi seperti jepang. Yunani dan Portugal. Cenderung tinggal di organisasi kita untuk masa yang lama mereka dari tingkat pengendalian resiko yang rendah seperti Denmark, amerika serikat dan singapura.
4.      Maskulinitas versus femininitas
Adalah derajat dimana nilai-nilai dominan dalam masyarakat menekankan ketegasan, akuisisi (usaha memperoleh) uang dan status, dan pencapaian imbalan organisasional yang simbolik maupun yang kelihatan, (maskulinitas) dibandingkan dengan tingkat/derajat sejauhmana penekanan hubungan-hubungan manusia perhatian terhadap orang lain dan kualitas hidup secara keseluruhan (feminintas)


Tidak ada komentar: